Rachel juga sudah merasa jatuh hati dengan karakter Marta karena peran tersebut mengalami perubahan sikap dari seorang ilmuwan menjadi pejuang wanita. Hal itu diakuinya terbilang masih realitis ketimbang film bertema superhero.
"Saya sangat suka dengan ide film action yang realistis ketimbang layar lebar superhero atau seseorang dengan kekuatan khusus. Menurut saya karakter Marta sangatlah terkonsep dan kompleks. Peran seperti itu hampir tidak bisa didapatkan di genre lain," ucap Rachel Weisz yang dikutip dari Contactmusic (13/8).
"Marta itu seorang penduduk biasa, ilmuwan dan memiliki senjata karena hidup sendirian di Amerika. Sebagai penonton, peran itu bisa mudah dikenali dan masuk akal jika saya sendiri menghadapi situasi seperti itu. Dari kondisi normal tiba-tiba berubah menjadi pejuang wanita yang hebat," tambahnya.
Ketika disinggung apakah dirinya selalu membuat rencana fim tertentu yang ingin dibintanginya, Rachel menjawab, "Iya saya pernah membuat agenda seperti itu tapi tidak pernah berhasil. Pada suatu hari saya ingin melakukan sesuatu yang lebih spesifik kedepannya setelah film The Constant Gardener (2005). Saya ingin main di film komedi, tapi itu nggak pernah terjadi walau sedikitpun," pungkas Rachel.
Akibat peristiwa tersebut, aktris kelahiran 7 Maret 1970 ini tidak pernah mau membuat jadwal mengenai proyek film kedepannya lagi dan membiarkan tawaran peran berjalan dengan apa adanya. "Setelah saya menutup diri dari jadwal film komedi yang saya buat, beberapa tawaran layar lebar besar pun mulai berdatangan sampai saya sendiri tidak menyangka bisa ikut dilibatkan," tutupnya.
Film The Bourne Legacy yang sudah mulai ditayangkan di bioskop Amerika Serikat pada tanggal 10 Agustus 2012 ini, turut dibintangi oleh Edward Norton, Albert Finney, Oscar Isaac, dan Joan Allen. Tony Gilroy diketahui menjabat sebagai sutradara sekaligus penulis naskah dari film bergenre action tersebut.
JIKA ANDA TELAH SELESAI MEMBACA ARTIKEL INI, DIMOHON KLIK IKLAN DIBAWAH INI, UNTUK MEMBANTU PEMBIAYAAN BLOG. TERIMA KASIH.
