
Delapan belas bulan kemudian, akibat
tidak mampu bertahan atas kenangan buruk tersebut, Mike kini telah
dipindahtugaskan menjadi pegawai Departemen Keuangan Amerika Serikat –
meskipun seringkali hatinya masih merindukan masa-masa tugasnya di
Istana Negara Amerika Serikat, The White House. Suatu hari, ketika
President Benjamin Asher sedang menjalani sebuah pertemuan politik
dengan delegasi dari negara Korea Selatan, sebuah pesawat tempur
berhasil memasuki wilayah terbang ibukota Amerika Serikat, Washington
DC, dan mulai menjadikan setiap benda maupun manusia yang berada dalam
jangkauannya sebagai sasaran tembak. Pesawat tempur tersebut ternyata
hanyalah awal dari serangkaian serangan yang dilancarkan oleh sekelompok
teroris yang ingin menjadikan The White House sebagai sasaran utama
mereka. Mike Banning jelas tidak menerima begitu saja negara yang ia
cintai diporak-porandakan oleh sebuah kekuatan asing. Ia lalu mulai
menyusun rencana untuk kemudian melakukan serangan balik kepada para
anggota teroris tersebut.
Walau naskah cerita yang dihasilkan oleh
Creighton Rothenberger dan Katrin Benedikt sama sekali tidak menawarkan
sesuatu yang baru kepada para penontonnya, namun Olympus Has Fallen
jelas bukanlah sebuah presentasi yang buruk. Sebagian kesuksesan
tersebut datang dari keberhasilan Antoine Fuqua untuk mengumpulkan
jajaran pemeran yang memiliki kemampuan akting yang benar-benar
memuaskan. Lihat bagaimana nama-nama seperti Aaron Eckhart, Morgan
Freeman, Melissa Leo, Angela Bassett, Robert Forster bahkan Radha
Mitchell mampu memberikan penampilan yang begitu mencuri perhatian
meskipun porsi penceritaan karakter yang mereka perankan benar-benar
terbatas.
Gerard Butler yang berada di garda
terdepan departemen akting juga jelas tidak mengecewakan. Butler yang
berperan pada sebuah film aksi jelas merupakan Butler yang berada pada
elemen terbaiknya dan ia mampu mendalami karakter yang ia perankan
dengan sempurna! Pujian yang sama juga dapat diberikan kepada Rick Yune
yang memerankan karakter antagonis utama. Dengan wajah tampan dan tubuh
atletisnya, Yune mampu menjelma menjadi sosok karakter yang memikat
namun jelas sangat mematikan. Baik Butler dan Yune berhasil membuat
karakter yang mereka perankan menjadi benar-benar tampil mengesankan –
termasuk ketika kedua karakter tersebut akhirnya saling berhadapan.
Layaknya film-film sejenis, Olympus Has Fallen
juga mampu tampil kuat di bagian presentasi cerita yang sama.
Momen-momen emas film ini hadir ketika Fuqua menyajikan deretan adegan
penuh kekerasan dan darah dalam menggambarkan aksi para teroris yang
menyerbu masuk The White House. Fuqua mampu mempertahankan intensitas
aksi di setiap bagian penceritaan tersebut dengan menghadirkan kualitas
audio visual yang benar-benar akan mampu mempesona setiap penontonnya.
Intensitas ketegangan di dalam jalan cerita film juga mampu terjaga
ketika Fuqua menghadirkan beberapa adegan interogasi. Fuqua tahu benar
tentang material yang sedang ia kerjakan – bahwa Olympus Has Fallen
akan benar-benar mampu tampil kuat dengan eksplorasi yang tepat di sisi
aksi ceritanya – dan adalah mudah untuk mengungkapkan bahwa Fuqua
berhasil menggarap film ini menjadi sebuah sajian aksi yang sangat
menghibur.
Di saat yang sama, Fuqua sayangnya gagal mencegah Olympus Has Fallen untuk tidak jatuh ke jebakan film-film sejenis. Ketika intensitas ketegangan cerita telah berhasil terbangun semenjak awal, Olympus Has Fallen
mulai terasa bertele-tele dalam menyampaikan solusi permasalahannya.
Kumpulan teroris dan kaki tangannya yang awalnya digambarkan begitu
perfeksionis dalam melancarkan aksinya secara perlahan ditampilkan mulai
menemui kelemahan – agar sang karakter utama dapat menjatuhkan mereka.
Deretan dialog yang awalnya terkesan normal kemudian berubah menjadi
semakin cheesy seiring dengan perjalanan durasi film ini. Pun
begitu, dengan balutan adegan aksi yang telah disajikan Fuqua, rasanya
tidak akan banyak suara sumbang yang mempermasalahkan kerikil-kerikil
kecil yang hadir di sepanjang perjalanan film ini.
Olympus Has Fallen jelas bukanlah
sebuah film yang akan banyak diingat oleh banyak orang lama setelah
selesai menyaksikannya. Pun begitu, Antoine Fuqua berhasil menggarap
film ini dengan baik sehingga memiliki kualitas yang berada di atas
kualitas film-film sepantarannya. Bagian kesuksesan tersebut datang dari
kemampuan Fuqua untuk mengendalikan ritme penceritaan film sehingga
mampu menghadirkan intensitas ketegangan cerita yang begitu terjaga.
Ditambah dengan apiknya tata produksi serta penampilan akting para
jajaran pemeran film, Olympus Has Fallen berhasil menjelma
menjadi sebuah presentasi aksi yang meskipun terkesan klise namun mampu
tampil begitu menghibur di sepanjang pengisahannya.
JIKA ANDA TELAH SELESAI MEMBACA ARTIKEL INI, DIMOHON KLIK IKLAN DIBAWAH INI, UNTUK MEMBANTU PEMBIAYAAN BLOG. TERIMA KASIH.
JIKA ANDA TELAH SELESAI MEMBACA ARTIKEL INI, DIMOHON KLIK IKLAN DIBAWAH INI, UNTUK MEMBANTU PEMBIAYAAN BLOG. TERIMA KASIH.