Diarahkan oleh Louis Leterrier (Clash of the Titans, 2010), Now You See Me
membuka pengisahannya dengan memperkenalkan empat karakter pesulap yang
masing-masing memiliki keahlian yang berbeda: J. Daniel Atlas (Jesse
Eisenberg), Henley Reeves (Isla Fisher), Jack Wilder (Dave Franco) dan
Merritt McKinney (Woody Harrelson). Sebuah undangan dari sosok misterius
kemudian membawa mereka ke satu tempat dan akhirnya memperkenalkan
mereka satu sama lain. Linimasa jalan penceritaan kemudian berpindah ke
masa satu tahun kemudian, dimana keempatnya kini telah tergabung dalam
sebuah kelompok bernama The Four Horsemen dan memiliki pertunjukan yang
begitu popular di Las Vegas dengan bantuan sokongan dana dari milyuner,
Arthur Tressler (Michael Caine).
Dalam satu
pertunjukan mereka, The Four Horsemen mengundang salah seorang penonton
untuk membantu dalam trik sulap yang akan mereka lakukan: merampok bank.
Secara magis, pria tersebut kemudian dipindahkan lokasinya ke dalam
brankas sebuah bank di
Perancis dan ditugaskan untuk mengambil uang yang
terdapat disana. Trik tersebut berjalan dengan sangat lancar dan
semakin mempopulerkan nama The Four Horsemen. Namun, sebuah hal aneh
terjadi ketika di saat yang bersamaan dengan terjadinya trik tersebut,
bank yang didatangi pria tersebut benar-benar kehilangan uang mereka.
Tidak pelak, keempat anggota The Four Horsemen langsung menjadi
tersangka dalam kejahatan perampokan bank dan diinterogasi oleh agen
Federal Bureau of Investigation, Dylan Rhodes (Mark Ruffalo), yang
begitu berhasrat untuk memecahkan masalah tersebut sehingga meminta
bantuan Thaddeus Bradley (Morgan Freeman), seorang mantan pesulap yang
kini mencari nafkah dengan membuka rahasia dari berbagai trik sulap para
pesulap lainnya.
Tidak seperti The Prestige (2006) maupun The Illusionist (2006), naskah cerita Now You See Me,
yang ditulis oleh Ed Solomon, Boaz Yakin dan Edward Ricourt, sama
sekali tidak pernah berusaha untuk menjadikan setiap karakter yang
terdapat dalam jalan cerita film ini menjadi fokus utama dalam
penceritaan. Now You See Me is indeed all about the game and tricks
– berbagai trik sulap yang dihadirkan oleh keempat karakter pesulap,
pengaplikasian trik-trik sulap dalam setiap aksi yang mereka lakukan,
mengapa mereka melakukannya sekaligus siapa karakter utama yang berada
di balik setiap tindakan keempat karakter pesulap tersebut. Sayangnya,
meskipun mengedepankan berbagai trik sulap di dalam jalan ceritanya, Now You See Me
terasa sedikit curang dalam pengeksekusian trik-trik tersebut ketika
Louis Leterrier lebih sering menghadirkannya dengan menggunakan efek CGI
daripada benar-benar menghadirkan trik pesulap yang lebih nyata.
Bukannya tidak menyenangkan untuk diikuti, namun mungkin akan lebih
spektakuler jika Leterrier mampu mengeksekusi sebuah sajian sulap yang
lebih nyata untuk para penontonnya.
Meskipun tidak didukung dengan naskah
cerita yang benar-benar kuat – dan memiliki begitu banyak kekurangan
dalam satuan plot cerita yang dihadirkan, Leterrier akan mampu membuat
penonton melupakan berbagai kelemahan tersebut dengan pengarahan yang ia
berikan terhadap Now You See Me. Leterrier mengeksekusi jalan cerita Now You See Me dengan ritme penceritaan yang cepat sekaligus mampu menjaganya dengan baik semenjak awal hingga akhir penceritaan. Hasilnya, Now You See Me
berhasil tampil layaknya seperti sebuah pertunjukan sulap yang menarik:
memberikan ketegangan dan kemisteriusan yang mendalam pada penonton
sekaligus membuat mereka ikut mengalir dan mengikuti dengan seksama
jalan cerita yang dihadirkan.
Juga layaknya seperti sebuah pertunjukan
sulap yang sukses menghipnotis penontonnya, meskipun karakter-karakter
yang mereka perankan cenderung dangkal, namun jajaran pengisi departemen
akting Now You See Me mampu menghadirkan penampilan yang begitu
meyakinkan, khususnya Jesse Eisenberg dan Mark Ruffalo. Eisenberg memang
terlihat memerankan variasi dari karakter Mark Zuckerberg yang ia
perankan dalam The Social Network
(2010). Pun begitu, tetap saja Eisenberg hadir begitu kuat dalam
menghidupkan karakternya. Sementara itu, Ruffalo memerankan sosok
karakter polisi yang terlihat begitu tegang akibat usahanya yang keras
dalam memecahkan sebuah misteri tak kunjung berbuah keberhasilan.
Karakter tersebut dapat saja tampil begitu klise di tangan kebanyakan
aktor. Untungnya, Ruffalo terlihat selalu mampu menghadirkan daya tarik
yang kuat untuk membuat karakter yang ia perankan tetap terlihat
simpatik.
Dalam salah satu adegannya, Now You See Me
menghadirkan trik mengenai bagaimana menghilangkan seekor kelinci dari
dalam sebuah kotak dengan menggunakan kaca untuk menyembunyikan
keberadaan sang kelinci. Now You See Me bekerja dalam formula
yang sama dalam menghadirkan jalan ceritanya. Louis Leterrier sepertinya
telah benar-benar mengerti mengenai materi apa yang hendak ia hantarkan
kepada penontonnya. Now You See Me jelas bukanlah sebuah presentasi yang sempurna: mulai dari naskah cerita yang memiliki plot holes
di banyak bagiannya, deretan dialog dan konflik yang cenderung klise
hingga karakter-karakter yang jelas tidak pernah dijadikan sebagai
bagian utama dalam penceritaan. Walaupun begitu, untuk setiap kelemahan
tersebut, Leterrier mampu menutupinya dengan menghadirkan kisahnya
melalui alur penceritaan yang cepat dan mengikat serta deretan pemeran
yang begitu memikat. Tidak sempurna, namun jelas akan sangat sulit untuk
menolak daya tarik Now You See Me yang begitu menyenangkan untuk dinikmati.