Jangan terlalu merasa heran jika banyak ulasan mengenai The
Lone Ranger akan menggambarkan film ini sebagai “variasi western dari franchise
film The Pirates of the Caribbean”. Well… dengan keberadaan Jerry Bruckheimer
sebagai produser, Gore Verbinski duduk di kursi penyutradaraan serta Johnny
Depp yang, sekali lagi, tampil dengan peran yang memiliki karakteristik hampir
serupa dengan karakter Captain Jack Sparrow, The Lone Ranger memang banyak
berbicara dengan nada yang hampir seirama dengan franchise film yang telah
menghasilkan pendapatan lebih dari US$3,7 milyar dari masa perilisannya di
seluruh dunia tersebut. Bukan masalah yang besar sebenarnya karena terlepas
dari durasi penceritaan yang terlalu panjang, Verbinski mampu menggarap The
Lone Ranger menjadi sebuah sajian western yang cukup menghibur.
Dengan naskah cerita yang diadaptasi oleh duo penulis
franchise film Pirates of the Caribbean, Ted Elliott dan Terry Rossio, bersama
dengan Justin Haythe (Snitch, 2013) dari seri drama radio berjudul
sama, The
Lone Ranger mengawali kisahnya dengan latar belakang lokasi di kota Colby,
Texas, Amerika Serikat, pada tahun 1896. Diceritakan, Dan Reid (James Badge
Dale) yang merupakan pimpinan satuan penjaga keamanan kota mendapatkan tugas
dari seorang jutawan, Latham Cole (Tom Wilkinson), untuk menangkap seorang
penjahat bernama Butch Cavendish (William Fitchner). Dan kemudian merekrut
adiknya, John Reid (Armie Hammer) – seorang pengacara kota besar yang baru saja
pulang ke kampung halamannya, serta enam orang pria lainnya untuk turut serta
dalam perjalanannya mencari jejak Butch.
Di tengah perjalanan tersebut, Dan beserta kawanannya masuk
ke dalam perangkap yang telah dipersiapkan oleh Butch. Bersama dengan
kelompoknya, Butch berhasil membunuh Dan beserta orang-orang yang turut dalam
perjalanan bersamanya. Beruntung, John kemudian diselamatkan oleh seorang pria
Indian bernama Tonto (Johnny Depp). Meski pada awalnya tidak begitu menyukai
kehadiran Tonto yang dirasakannya selalu mengganggu, John kemudian setuju untuk
melakukan perjalanan bersama Tonto dalam mencari Butch setelah Tonto
memberitahu John bahwa salah satu teman Dan telah mengkhianatinya dan Tonto
sendiri memiliki dendam pribadi terhadap sosok Butch.
The Lone Ranger sebenarnya menawarkan jalan cerita yang
cukup sederhana: dua karakter dengan dua kepribadian yang saling bertolak
belakang dan tidak menyukai satu sama lain kemudian menemukan satu alasan
dimana mereka dapat saling bekerja sama serta akhirnya menjalin hubungan
persahabatan yang erat. Dan The Lone Ranger mampu berjalan dengan ritme
penceritaan yang cukup meyakinkan ketika jalan ceritanya berfokus untuk
mengisahkan bagaimana karakter Tonto dan John Reid, yang nantinya akan menjadi
The Lone Ranger, melakukan petualangannya dalam berusaha untuk menangkap
karakter antagonis, Butch Cavendish. Namun, sayangnya, Justin Haythe, Ted
Elliott dan Terry Rossio kemudian berusaha terlalu keras untuk mengisi The Lone
Ranger dengan berbagai tema penceritaan yang terlalu rumit, mulai dari unsur
politik, korupsi, perbedaan budaya antar dua ras yang berbeda hingga persaingan
cinta antara dua bersaudara. Hasilnya, jalan cerita yang seharusnya berjalan
singkat dan sederhana menjadi terasa berjalan terengah-engah di bagian
pertengahannya dengan durasi penceritaan menjadi meluas tanpa esensi yang kuat
hingga sepanjang 149 menit.
Untungnya, secara perlahan, Gore Verbinski mampu merapikan
dan membawa kembali jalan cerita The Lone Ranger ke dalam alur penceritaan yang
lebih menonjolkan kekuatan persahabatan antara kedua karakter utamanya, komedi
yang terbentuk antara interaksi keduanya serta deretan adegan aksi yang cukup
tertata dengan baik. Dan ketika tata musik William Tell Overture yang ikonik
tersebut disajikan oleh komposer Hans Zimmer untuk mengiringi adegan
pertarungan final antara The Lone Ranger dan Tonto dengan para lawan-lawannya,
Verbinski telah berhasil menggiring The Lone Ranger menjadi sebuah sajian
hiburan yang benar-benar berkelas!
Yang juga sangat membantu The Lone Ranger untuk menjadi
sebuah presentasi penceritaan yang menarik jelas datang dari kualitas penampilan
para pengisi departemen aktingnya. Johnny Depp memang tampil dengan tingkah
laku yang akan mengingatkan semua orang pada karakter Captain Jack Sparrow yang
ikonik, namun tidak dapat disangkal Depp tetap mampu melakukan interpretasi
karakter tersebut dengan baik dan sangat menghibur. Namun, yang paling mencuri
perhatian jelas adalah Armie Hammer yang berperan sebagai John Reid/The Lone
Ranger. Dengan jalan penceritaan yang sepertinya lebih mengedepankan karakter
Tonto daripada karakter yang ia perankan, jelas adalah sangat mengangumkan
untuk melihat bahwa Hammer tetap mampu hadir mencuri perhatian dalam setiap
adegan yang melibatkan keberadaan dirinya. Perpaduan daya tarik Hammer dan Depp
serta chemistry keduanya yang begitu hangat mampu membuat perjalanan mengikuti
The Lone Ranger – bahkan pada titik terlemahnya sekalipun – menjadi sangat
menyenangkan.
Selain kedua pemeran utamanya, The Lone Ranger juga diisi
dengan deretan pemeran lain yang mampu menampilkan karakter mereka dengan kuat,
meskipun beberapa karakter tersebut hadir dengan penggalian yang terlalu
dangkal. Helena Bonham Carter tetap mampu tampil eksentrik dalam perannya yang
singkat. Hal yang sama juga dapat dikemukakan dari penampilan Tom Wilkinson
yang karakternya sebenarnya memegang peranan yang cukup penting namun
dihadirkan dengan plot cerita yang begitu minim. William Fitchner juga mampu
merepresentasikan karakter antagonis Butch Cavendish dengan begitu brutal.
Nama-nama lain seperti James Badge Dale, Barry Pepper dan Ruth Wilson juga tampil
meyakinkan dalam peran mereka.
Dengan durasi penceritaan yang mencapai lebih dari 120
menit, The Lone Ranger memang harus diakui tidak selalu hadir dengan alur
penceritaan yang lancar. Usaha untuk menghadirkan film ini dengan deretan tema
penceritaan yang lebih kompleks dari sekedar kisah unexpected bromance dari dua
karakter dengan kepribadian yang saling bertolak belakang justru memberikan
kerumitan tersendiri dan sempat membuat The Lone Ranger terasa berjalan begitu
monoton. Untungnya, pengarahan Gore Verbinski yang cukup kuat serta chemistry
yang begitu meyakinkan antara Johnny Depp dan Armie Hammer mampu membuat The
Lone Ranger tetap terasa menarik bahkan di saat momen terlemahnya sekalipun.
Tidak sempurna, namun jelas tetap mampu hadir sebagai sebuah presentasi western
yang begitu menghibur.